Lihat semua artikel

Bagaimana Saya 'Bicara' dengan AI: Mantra Anti-Gagal di Balik Pengembangan IR Web

26 Juli 2025

Iwan Efendi

Ilustrasi dialog antara manusia dan AI

Setiap kali saya berinteraksi dengan partner AI saya, Gemini, untuk mengembangkan IR Web, ada satu frasa yang hampir selalu saya gunakan di awal: "Diskusi dulu ya, jangan ada perubahan kode."

Frasa ini mungkin terdengar sederhana, bahkan sedikit berlebihan. Tapi di balik kesederhanaan itu, terdapat sebuah strategi inti yang telah menyelamatkan proyek ini dari bug yang tak terhitung jumlahnya dan memastikan setiap perubahan yang kami buat adalah langkah maju, bukan langkah mundur.

Bekerja dengan AI generatif untuk menulis kode adalah sebuah pedang bermata dua. Di satu sisi, kecepatannya luar biasa. Ide bisa berubah menjadi kode fungsional dalam hitungan menit. Di sisi lain, AI bisa menjadi terlalu 'bersemangat'. Tanpa arahan yang jelas, ia bisa salah menafsirkan permintaan dan membuat perubahan luas yang justru merusak stabilitas yang sudah susah payah kita bangun.

Inilah mengapa "mantra" tersebut menjadi sangat penting. Artikel ini akan membedah mengapa pendekatan ini sangat efektif dan bagaimana Anda bisa mengadopsinya.

Mengapa "Diskusi Dulu"?

1. Membangun Pemahaman Bersama (Shared Context)

Ketika saya mengajukan ide—misalnya, "bisakah kita membuat kartu sorotan lebih seimbang?"—permintaan itu ambigu. Apa arti "seimbang"? Apakah secara vertikal, horizontal, atau keduanya?

Dengan meminta diskusi terlebih dahulu, saya memaksa AI untuk berhenti dan berpikir. AI akan kembali dengan beberapa opsi konseptual, lengkap dengan pro, kontra, dan bahkan visualisasi sederhana.

Proses bolak-balik ini sangat krusial. Ini membangun konteks bersama. Saya jadi paham keterbatasan teknisnya, dan AI jadi paham apa tujuan akhir yang sebenarnya ingin saya capai, bukan hanya interpretasi literal dari permintaan awal saya.

2. Mencegah "Efek Samping" yang Tidak Diinginkan

Perubahan kode jarang terjadi dalam isolasi. Mengubah satu komponen bisa secara tidak sengaja memengaruhi tiga komponen lainnya. AI, meskipun cerdas, tidak selalu bisa melihat gambaran besar dari arsitektur spesifik situs kita.

Dengan berdiskusi, saya bisa berperan sebagai "penjaga gerbang". Ketika AI menyarankan sebuah solusi, saya bisa langsung bertanya:

  • "Apakah ini akan memengaruhi tampilan di perangkat seluler?"
  • "Bagaimana ini berinteraksi dengan komponen PostCard yang sudah ada?"
  • "Apakah ini akan menambah beban pada saat halaman dimuat?"

Ini adalah dialog preventif. Kita mengidentifikasi potensi masalah di tahap konsep, bukan setelah kode sudah ditulis dan bug mulai bermunculan.

3. Memastikan Solusi yang Paling Efisien

Terkadang, ada beberapa cara untuk mencapai tujuan yang sama. AI mungkin akan memilih solusi pertama yang ia temukan, yang belum tentu yang terbaik.

Diskusi memungkinkan kita untuk mengeksplorasi alternatif. Mungkin ada solusi yang lebih sederhana, lebih sesuai dengan praktik terbaik Next.js, atau lebih mudah dipelihara di masa depan. Misalnya, daripada membuat komponen baru, mungkin kita bisa menambahkan varian pada komponen yang sudah ada? Ini adalah jenis keputusan strategis yang lahir dari dialog.

Proses Kolaborasi Kami dalam Praktik

Siklus kerja kami biasanya terlihat seperti ini:

  1. Ide/Masalah: Saya datang dengan sebuah ide atau masalah. ("Tombol ini terlihat aneh di Firefox.")
  2. Prompt Diskusi: Saya menjelaskan masalahnya dan menutup dengan, "Coba berikan beberapa opsi solusinya ya. Diskusi dulu tanpa perubahan kode."
  3. Analisis AI: Gemini kembali dengan analisis penyebab masalah dan beberapa proposal solusi.
  4. Umpan Balik & Keputusan: Saya meninjau proposal, mengajukan pertanyaan klarifikasi, dan kami bersama-sama memutuskan solusi terbaik.
  5. Eksekusi: Setelah kami berdua "sepakat" pada rencananya, barulah saya memberi lampu hijau: "Oke, mari kita terapkan Opsi A."

Kesimpulan: Manusia sebagai Arsitek, AI sebagai Pelaksana Ahli

Menggunakan AI dalam pengembangan web bukanlah tentang menyerahkan kendali. Ini tentang menciptakan kemitraan yang efektif. Dengan mengadopsi mantra "diskusi dulu, kode kemudian", saya menempatkan diri saya sebagai arsitek atau direktur proyek, yang menentukan visi dan strategi. AI, dengan kemampuannya yang luar biasa, bertindak sebagai pelaksana ahli yang mewujudkan visi tersebut dengan cara yang paling efisien dan aman.

Ini adalah pergeseran dari sekadar memberi perintah menjadi sebuah kolaborasi sejati. Dan dalam dunia pengembangan yang kompleks, kolaborasi yang cermat adalah kunci untuk membangun sesuatu yang tidak hanya berfungsi, tetapi juga bertahan lama.

IE

Ditulis Oleh

Iwan Efendi

Pengembang web yang bersemangat dalam membangun produk digital dan berbagi pengetahuan melalui tulisan.

Komentar dan Diskusi

Memuat komentar...